Oleh : LARA MALINI
A. Judul
KEBUDAYAAN BANJAR DALAM ANTOLOGI PUISI BURINIK KARYA ARSYAD INDRADI (PERSPEKTIF ANTROPOLOGI SASTRA)
B. Latar Belakang
Masalah
Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1993: 8). Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra dan puisi merupakan suatu karya sastra yang banyak digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pikiran dan gagasan pengarang kepada pembaca. Puisi dapat dijadikan sebagai sarana menyampaikan ekspresi jiwa dengan bahasa perlambangan yang penuh makna.
Karya sastra tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Sastra lahir dari proses imajinasi seorang pengarang, serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, kehadiran karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat (Jabrohim, 2003: 59) dalam azzam008.blogspot.com.
Selain itu, dalam Kamus Istilah Sastra puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan akan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus ( Zaidan, dkk, 2007: 160). Dengan penataan bunyi, irama, dan makna khusus itulah puisi akan menjadi komposisi yang sangat bermakna, ditambah dengan adanya bahasa-bahasa persimbolan dan gaya bahasa yang indah.
Pemahaman puisi tidak dapat dilepaskan dari latar belakang kemasyarakatan dan budayanya. Untuk dapat memberikan makna sepenuhnya kepada sebuah sajak, selain sajak dianalisis struktur intrinsiknya (secara struktural) dan dihubungkan dengan kerangka kesejarahannya, di antaranya dengan intertekstualitas, maka analisis dapat dilepaskan dari kerangka sosial-budayanya (Teeuw, 1983: 61, 62) dalam Pradopo, 2010: 254 Karya sastra itu mencerminkan masyarakat dan secara tidak terhindarkan dipersiapkan oleh keadaan masyarakat dan kekuatan-kekuatan pada zamannya (Abraham, 1981: 178) dalam Pradopo, 2010: 254. Hal ini mengingat bahwa sastrawan itu adalah anggota masyarakat, maka ia tidak dapat lepas dari pengaruh sosial-budaya masyarakatnya. Latar sosial-budaya itu terwujud dalam tokoh-tokoh yang dikemukakan, sistem kemasyarakatan, adat-istiadat, pandangan masyarakat, kesenian, dan benda-benda kebudayaan yang terungkap dalam karya sastra. (Pradopo, 2010: 254)
Kebudayaan sebagai hasil cipta umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia, termasuk pada suku Banjar yang juga memiliki keanekaragaman budaya. Koentjaraningrat mengemukakan tujuh unsur kebudayaan yang universal itu yaitu: sistem religi,sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian,sistem mata pencaharian atau ekonomi, dan sistem teknologi. (Koentjaraningrat) dalam http://dira.co.nr
Jadi antara sastra dan kebudayaan dapat memiliki hubungan yang sangat erat, dimana sastra merupakan hasil dari adanya kebudayaan dan kebudayaan dapat diungkapkan menggunakan sastra melalui bahasa, dalam hal ini puisi dapat menjadi media untuk menyampaikan sebuah kebudayaan pada suatu masyarakat. Penelitian sastra dapat berfungsi bagi kepentingan di luar sastra, antara lain jika penelitian tersebut berhubungan dengan aspek-aspek di luar sastra, seperti agama, filsafat, moral, budaya, dan sebagainya. Puisi bukan memberikan petunjuk atau informasi, melainkan memberikan gambaran yang dapat mempertajam kesadaran orang dan dapat membangkitkan tanggapan orang atas apa yang dibacanya(puisi).
Salah satu kumpulan puisi yang sangat menarik untuk diteliti mengenai kebudayaan yang tersirat di dalamnya adalah antologi puisi Burinik yang merupakan hasil karya Arsyad Indradi. Antologi Puisi ini ditulis dalam dua bahasa yakni bahasa Banjar dan bahasa Indonesia.
Sastra Banjar adalah semua jenis karya sastra yang bercerita tentang etnis Banjar di Tanah Banjar (Kalsel) yang dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar oleh sastrawan yang berasal dari kalangan etnis Banjar yang lahir, tinggal, atau pernah tinggal di tanah Banjar. (Ganie, 2011: 4). Dalam antologi puisi ini penyair juga sangat mengandalkan tentang budaya-budaya masyarakat Banjar dan banyak menggambarkan tentang kehidupan yang dituangkan dalam bentuk puisi.
Arsyad Indradi lahir di Barabai, 31 Desember 1949. Menyenangi sastra khususnya puisi sejak duduk di SMP dan SMA. Pada tahun 1970 ketika menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Unlam Banjarmasin mulai menulis puisi. Puisi-puisinya banyak diterbitkan di berbagai media cetak lokal seperti di Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin dan lain - lain dan media cetak nasional seperti Harian Republika Jakarta dan lain - lain.
Sejak di SMA dan di Fakultas Hukum ikut bergabung di Lesbumi Banjarmasin dan Sanggar Budaya Kalimantan Selatan. Tahun 1972 keluar dari Lesbumi dan mengaktifkan diri di Sanggar Budaya Kalimantan Selatan. Tahun 1972 bersama Bachtiar Sanderta, Ajamuddin Tifani, Abdullah SP dan lain – lain ( mantan anggota Lesbumi ) mendirikan Teater Banjarmasin khusus menggeluti teater tradisional Mamanda.
Antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi ini termasuk karya sastra Banjar yang berisi tentang etnik Banjar, ditulis dengan bahasa Banjar dan bahasa Indonesia, ditulis oleh penyair/sastrawan yang berasal dari kalangan etnis Banjar yang lahir, tinggal, atau pernah tinggal di tanah Banjar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang membahas tentang unsur - unsur kebudayaan Banjar yang terkandung dalam Antologi Puisi Burinik karya Arsyad Indradi. Dan peneliti merasa perlu untuk menggambarkan kembali bagaimana budaya Banjar yang nampaknya sudah mulai terkikis oleh zaman sehingga dapat peneliti paparkan kembali dalam penelitian ini sebagai bentuk rasa cinta dan penghargaan terhadap budaya Banjar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana bahasa yang digunakan dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi?
2. Bagaimana sistem religi yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi?
3. Apa saja kesenian yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi?
4. Bagaimana sistem mata pencaharian yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi?
5. Apa saja sistem peralatan hidup/teknologi yang digunakan dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan bahasa yang digunakan dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi.
2. Menentukan sistem religi yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
3. Mengemukakan kesenian yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
4. Mendeskripsikan sistem mata pencaharian yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
5. Memaparkan sistem peralatan hidup/teknologi yang digunakan dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
Bagi peneliti :
1. Menambah wawasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat dari perkuliahan, untuk diwujudkan dalam karya tulis ilmiah.
2. Penelitian ini memberikan pengalaman langsung dalam mengapresiasi karya sastra, khususnya antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
3. Peneliti dapat mengambil nilai kehidupan dari isi dan unsur-unsur budaya yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
Bagi pembaca :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengetahui unsur-unsur kebudayaan yang terkandung dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi
2. Jika pembaca ingin meneliti lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melaksanakan penelitian yang lebih mendalam
F. Landasan Teori
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata “budaya”, yang berasal dari kata Sansekerta “budhayah”, sebagai bentuk jamak dari budhi, yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Koentjaraningrat memberikan pengertian kebudayaan sebagai “ keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu”. Atau dengan kata lain bahwa Kebudayaaan itu adalah keseluruhan dari apa yang pernah dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan karyanya. Jadi kebudayaan merupakan produk budaya.(Sudibyo, dkk. 2013: 29)
Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat ; keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya (Kamus Besar Bahasa Indonesai)
Tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat yaitu:
1) Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi kegamaan, upacara keagamaan,
2) Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi : kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup,
3) Sistem pengetahuan meliputi: flora dan fauna, waktu, ruang, dan bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia,
4) Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: lisan dan tulisan,
5) Kesenian yang meliputi: seni patung/ pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vokal, musik, bangunan, kesusastraan, drama,
6) Sistem mata pencaharian atau sistem ekonomi yang meliputi: berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan,
7) Sistem teknologi meliputi: produksi,distribusi, transportasi, peralatan komunikasi, peralatan konsumsi dalam bentuk wadah, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, senjata.
Adapun dalam penelitian ini unsur-unsur kebudayaan yang akan dikaji dalam Antologi Puisi Burinik karya Arsyad Indradi meliput : bahasa, sistem religi, kesenian, sistem mata pencaharian hidup/ sistem ekonomi, dan sistem teknologi.
2. Pengertian Antologi
Antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seseorang atau beberapa orang pengarang. (Kamus Besar Bahasa Indonesai).
3. Pengertian Puisi
Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,matra, rima, serta penyusunan larik dan bait ; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus ; sajak (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Tarigan (1984: 4) menuliskan bahwa istilah puisi berasal bahasa yunani poesis yang berarti penciptaan. Puisi dalam bahasa inggris disebut poetry yang berarti puisi, poetberarti penyair, poem berarti syair (sajak).
Namun lama kelamaan istilah puisi semakin menyempit maknanya, yakni sebagai istilah untuk menyebut salah satu genre/ jenis karya sastra dengan bentuk fisik dan bentuk mental tertentu yang bersifat khas. Puisi sebagai salah satu bentuk kreasi menggunakan bahasa, sebagai media pemaparnya. Tetapi berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari, bahasa dalam puisi menurut Djojosuroto (2005: 12) memiliki kekhasan tersendiri. Disebut demikian karena bahasa dalam puisi merupakan bentuk idiosyncratic di mana tebaran kata yang digunakan merupakan hasil pengolahan dan ekspresi individual pengarangnya. (Ganie, 2013:47)
4. Pengertian Antropologi Sastra
Secara definit antropologi sastra adalah studi mengenai karya sastra dengan relevansi manusia ( anthropos ). (Ratna, 2011: 351). Antropologi sastra merupakan ilmu sosial humaniora mempermasalahkan manusia dan kebudayaannya. Secara praktis antropologi sastra diharapkan dapat membantu memperkenalkan khazanah sastra yang terpencil dan terisolasi, yang secara tidak langsung berarti telah membantu pemahaman ‘bhinneka tunggal ika’.(Ratna, 2011: 358)
G. Metode dan Teknik Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologis yaitu pendekatan yang digunakan dalam penelitian sastra dengan mendeskripsikan struktur inti sebuah karya sastra dan menerangkan unsur-unsur kebudayaan Banjar yang terkandung dalam puisi.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Analisis Kebudayaan Banjar dalam antologi puisi bahasa Banjar Burinik karya Arsyad Indradi ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan data yang ada melalui dokumentasi karya sastra.
3. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam sub variabel dan indikator yang dijabarkan dalam bentuk tabel.
Tabel 1 Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
Kebudayaan Banjar
1. Bahasa
2. Sistem religi
3. Kesenian
4. Sistem mata pencaharian hidup
5. Sistem teknologi
a. bahasa Indonesia
b. bahasa Banjar
a. sistem kepercayaan
b. upacara keagamaan
a. peribahasa / ungkapan
b. kesenian Banjar
a. mendulang intan
b. perdagangan di Pasar Tarapung
a. alat transaksi jual beli
c. alat-alat rumah tangga
d. alat-alat kesenian
e. alat-alat upacara keagamaan
4. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa Kebudayaan Banjar yang terdapat dalam antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi. Antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi, antologi puisi ini ditulis dalam dua bahasa yakni bahasa Banjar dan bahasa Indonesia, namun penulis memilih akan meneliti puisi-puisi bahasa Indonesia sebanyak 10 puisi dan meneliti unsur-unsur kebudayaan yang terkandung di dalam 10 puisi tersebut baik unsur budaya berupa bahasa, sistem religi, kesenian, sistem mata pencaharian hidup/ sistem ekonomi, dan sistem teknologi.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah antologi puisi yang berjudul Burinik karya Arsyad Indradi yang diterbitkan oleh Kelompok Studi Sastra Banjarbaru Kalimantan Selatan pada tahun 2009 (cetakan pertama). Antologi puisi Burinik karya Arsyad Indradi ini memuat 37 puisi. Adapun judul-judul puisi yang dijadikan sebagai sumber data, ada 10 puisi yaitu:
1) Bustan
2) Pengantin Banjar
3) Pengantin Berusung
4) Minyak Balian
5) Tahadangi Buah Bungur
6) Baahuy
7) Badudus
8) Burinik
9) Pasar Terapung
10) Sandah
11) Negeriku seribu sungai
12) Pendulang intan
13) Pemilu
14) Hargai punya negeri sendiri
15) Katia
16) Buah Sukma Biduri
5. Teknik Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah teknik dokumentasi kepustakaan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan tertulis yang berkaitan langsung dengan objek penelitian dalam bentuk karya tertentu disebut teknik dokumentasi. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Membaca buku antologi puisi yang akan diteliti secara utuh dan tuntas
• Menentukan data yang sesuai dengan objek penelitian
• Dianalisis kembali data yang sudah ditentukan tersebut agar benar-benar sesuai dengan objek kajian
• Menemukan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam puisi
2. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data dilakukan tahap sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap persiapan peneliti melakukan kegiatan,
• Mengumpulkan bahan dokumentasi dan bahan pustaka mengenai penelitian sastra.
• Meneliti bahan dokumentasi dan bahan pustaka mengenai puisi yang akan diteliti
• Menyusun rencana penelitian mengenai analisis kebudayaan dalam puisi yang diteliti
b. Pelaksanaan
Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap ini adalah,
• Memilih puisi yang akan diteliti, yakni puisi yang mengandung unsur-unsur kebudayaan masyarakat Banjar (perspektif antropologi sastra)
• Menemukan unsur-usur kebudayaan Banjar yang terdapat dalam puisi yang menjadi sumber data.
c. Penyelesaian
Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap ini antara lain,
• Menyusun laporan hasil penelitian
• Memperbaiki laporan hasil penelitian
6. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dijadwalkan selama enam bulan, yakni sejak Maret 2014 sampai bulan Agustus 2014 dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Tabel 2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan 2014
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan data
3 Penyusunan proposal
4 Seminar proposal
5 Konsultasi dan penyusunan
6 Ujian
7 R elevan
H. Daftar Rujukan
azzam008.blogspot.com
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Widyatama.
Ganie, Noor Tajudin. 2011.Sastra Banjar Genre Lama Bercorak Puisi.Banjarmasin: Rumah Pustaka Karya Sastra (RPKS) Pusat Pengkajian Masalah Sastra (PUSKAJIMASTRA)
Hapip, Abdul Djebar. 2008.
Kamus Banjar Indonesia. Banjarmasin: CV. Rahmat Hafiz Al Mubaraq.
http://dira.co.nr
Indradi,
Arsyad. 2009. Burinik. Banjarbaru: Kelompok Studi Sastra Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Semi,M Atar.1993.Anatomi Sastra.Padang:Angkasa Raya.
Sudibyo, Lies, dkk.2013.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Yogyakarta:CV.Andi Offset.
Sulistyowati Endang, Tarman Effendi Tarsyad.2009.Pengkajian Puisi:Teori dan Aplikasinya.Banjarmasin:Tahura Media.
Tim Penyusun.2013.Pedoman Penulisan Skripsi.Banjarmasin:STKIP PGRI Banjarmasin.
Zaidan, Abdul Rozak,dkk.2007.Kamus Istilah Sastra.Jakarta:Balai Pustaka
KEBUDAYAAN BANJAR DALAM ANTOLOGI PUISI BURINIK KARYA ARSYAD INDRADI
(PERSPEKTIF ANTROPOLOGI SASTRA)
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
LARA MALINI
NPM 30610D1020
Mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin, jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra